Designed to Save Lives

Apa itu Rabies?

Rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf. Virus tersebut terdapat di air liur dan di dalam jaringan syaraf hewan yang terkena Rabies.
Kematian manusia yang tinggi (lebih dari 95%) akibat Rabies terjadi di Afrika dan Asia. Begitu gejala penyakit ini timbul, Rabies akan selalu menjadi fatal.
Rabies paling sering ditemukan pada mamalia liar seperti kelelawar dan monyet, tapi anjing, kucing, kuda dan ternak juga bisa tertular. Di Flores, anjing merupakan hewan terbanyak yang menularkan penyakit ini.

Bagaimana saya bisa terinfeksi Rabies?

Anda bisa terpapar virus Rabies ketika hewan yang terinfeksi menggigit Anda. Paparan bisa terjadi melalui cakaran dari hewan yang terinfeksi, atau ketika air liur mereka masuk melalui luka terbuka atau selaput lendir (hidung, mata, mulut).
Banyak orang terpapar virus Rabies saat menangani binatang peliharaan mereka setelah mendapat serangan dari binatang terinfeksi Rabies dan terkena liur binatang penyerang pada tangan mereka.

Bagaimana saya mengenali hewan yang terjangkit Rabies?

Tanda-tanda awal Rabies pada hewan biasanya ditandai dengan perubahan pada tingkah lakunya. Hewan yang terkena Rabies secara tidak biasa menjadi lebih menarik diri atau lebih jinak dan bersahabat. Beberapa menjadi lebih mudah terpancing, mudah marah, agresif dan bisa menggigit atau menyerang tiba-tiba. Tanda-tanda lainnya adalah berjalan terhuyung-huyung, kejang-kejang atau mulutnya berbusa.

Apa yang harus saya lakukan jika terpapar Rabies?

Jika anda terpapar rabies, perawatan yang tepat dan cepat setelah terpapar atau tergigit binatang yang terinfeksi Rabies dapat mencegah penularan penyakit.

Berikut tindakan yang direkomendasikan:

  • Cuci luka dan permukaan yang terpapar secepatnya dengan sabun dan air setidaknya selama 5-10 menit.
  • Segera ganti pakaian yang mungkin terkontaminasi oleh lendir.
  • Dapatkan perawatan medis sesegera mungkin!

Perawatan harus dilakukan segera!

Bagaimana pengobatan Rabies pada manusia?

Pengobatan Rabies pada manusia terdiri dari pemberian imunoglobulin Rabies segera setelah terpapar. Orang dengan pekerjaan yang berisiko tinggi tertular (seperti dokter hewan, ahli biologi, pekerja rehabilitasi kehidupan liar, pekerja pengendali binatang, dan taksidermis) biasanya mendapatkan vaksinasi pra paparan rabies.
Suntikan ulangan (booster) vaksin tersebut harus dilakukan setiap dua tahun sekali jika risiko kontak tetap ada. Orang yang telah mendapatkan vaksin anti Rabies kemudian terinfeksi Rabies, harus tetap mendapatkan suntikan ulangan setelah terpapar. Walaupun pengobatan ini aman, tetap bisa terjadi efek samping, sehingga hanya digunakan jika telah ada paparan dari hewan yang dicurigai atau sudah pasti terinfeksi Rabies.

Kapan gejala-gejalanya muncul?

Gejala penyakit / Masa inkubasi virus Rabies biasanya timbul dalam 1 sampai 3 bulan, namun bisa bervariasi dari satu minggu hingga satu tahun. Hal ini bergantung dari beberapa faktor: termasuk jenis virus Rabies dan lokasi gigitan. Penting untuk diingat bahwa seekor binatang sebetulnya sudah dapat menularkan penyakit ini beberapa hari sebelum menunjukkan tanda-tanda klinis infeksi Rabies.

Gejala pertama dari Rabies adalah demam disertai rasa sakit, atau kesemutan, sakit menusuk-nusuk atau rasa panas terbakar (parastesi) yang tidak biasa dan tidak bisa dijelaskan di sekitar luka.

TIDAK ada pengobatan untuk penyakit Rabies SETELAH gejalanya muncul!

Bagaimana cara melindungi diri dari Rabies?

  • Jangan mengambil hewan liar menjadi hewan peliharaan rumah (walaupun terlahir di penampungan tetap dapat menjadi pembawa virus Rabies).
  • Jika harus menyentuh bangkai hewan, lindungi kedua tangan anda dengan plastik tebal (sarung tangan karet atau tas plastik).
  • Anak-anak harus diajarkan untuk segera melapor bila digigit, dicakar atau kontak dengan hewan liar atau yang tidak jelas asal-usulnya.
  • Jangan pernah membujuk binatang liar untuk makan dari tangan anda.
  • Kelelawar sehat jarang terbaring di atas tanah – jangan menyentuh mereka.
  • Jauhi semua binatang liar, anjing dan kucing yang tidak jelas asal usulnya (meskipun terlihat jinak).

Jangan memutuskan sendiri apakah seekor hewan telah tertular atau apakah bekas gigitan berbahaya atau tidak.
Lakukan perawatan medis segera setelah (kecurigaan) terpapar!

"Designed to save lives"

Copyright by mediScon/TravelMedicus 2010 - 2016

www.DesignedToSaveLives.com